- Hello Helly -
Belajar, Pembelajaran,
dan Mengajar adalah perilaku seseorang untuk mendapatkan hal baru ataupun
memberikan perubahan melalui interaksi, pengalaman, atau pelatihan. Hal-hal tersebut
dapat terjadi dirumah atau mengikuti proses akademik, dan perlu kita ketahui lingkungan sekitar bisa mempengaruhi cara belajar seseorang. Sebelum saya semakin ngelantur dalam postingan ini, alangkah baiknya para Helly (kawan-kawan) langsung menyimak dan memberikan komentar dibawah postingan ini.
Pengertian Belajar
Menurut para ahli:
-
(Dimyati
dan Mudjiono, 2006:6) Belajar
adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan
dengan cara mengolah bahan belajar.
-
Sanjaya
(2010:112), beliau berpendapat bahwa “Belajar adalah
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya
perubahan tingkah laku.
-
Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain
(2006:11), “belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan.”
-
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
-
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi
Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya
berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen,
tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan
akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan
sebagainya.
-
Sedangkan menurut Gagne dalam bukunya The
Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau
latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau
perilaku yang bersifat naluriah.
-
Moh.
Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil
dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan
dari diri seseorang.
Jadi, Helly bisa menarik kesimpulan bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku seseorang secara sengaja sebagai hasil dari pengalaman ataupun
latihan,
yang akan menambah pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Secara umum belajar dibedakan menjadi 3 jenis, menurut
Sardiman (2001:26-29):
a.
Untuk mendapatkan pengetahuan
Pengetahuan
dan kemempuan berpikir merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Dengan
kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan.
Jadi, dengan adanya bahan pengetahuan, maka seseorang dapat mempergunakan
kemampuan berpikir di dalam proses belajar, sehingga pengetahuan yang didapat
semakin bertambah.
b. Pembentukan sikap
Pembentukan
sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari penanaman
nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak hanya sekedar mengajar, tetapi
betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak
didiknya. Maka akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk mempraktekkan segala
sesuatu yang sudah dipelajarinya.
c. Penanaman keterampilan
Belajar
memerlukan latihan-latihan yang akan menambah keterampilan dalam diri siswa,
baik itu keterampilan jasmani maupun keterampilan rohani.
Pengertian Pembelajaran
Menurut para ahli:
-
(Syaiful,
2003:61) Pembelajaran adalah membelajarkan
siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan.
-
Menurut
Hamalik (2007:77) pembelajaran adalah suatu system artinya suatu
keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponenyang berinteraksi antara satu
dengan lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun komponen-komponen tersebut
meliputi tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik dan siswa, tenaga
kependidikan khususnya guru, perencanaan pengajaran, strategi pengajaran, media
pengajaran, dan evaluasi pengajaran.
-
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:17)
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruk-sional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar.
-
Sedangkan Coney (dalam Sagala, 2005:61) mengatakan bahwa pembelajaran sebagai
suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Soooo, menurut Helly pembelajaran itu apa? Ayo menarik
kesimpulan bersama, melalui kolom komentar dibawah.
Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain (2006:41), dalam kegiatan
pembelajaran terdapat beberapa komponen pembelajaran yang meliputi:
a. Tujuan
Tujuan
adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.
Tujuan memiliki jenjang dari yang luas dan umum sampai kepada yang
sempit/khusus. Adanya tujuan yang tepat mempermudah pemilihan materi pelajaran
dan pembuatan alat evaluasi. Adanya tujuan yang tepat dan yang diketahui siswa,
memberi arah yang jelas dalam belajarnya. (Suryosubroto, 2009:102
b.
Bahan Pelajaran
Bahan
pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
Bahan pelajaran menurut Arikunto (dalam Djamarah, Syaiful dan Zain, 2006:43)
merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang
bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Bahan
yang disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang
membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Tanpa bahan pelajaran proses
pembelajaran tidak akan berjalan.
c.
Kegiatan Pembelajaran
Menurut
Kusnandar (2007:252), kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran akan
menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan
pelajaran sebagai medianya. Dalam interaksi tersebut siswa lebih aktif bukan
guru, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator.
d.
Metode
Metode
merupakan komponen pembelajaran yang banyak menentukan keberhasilan pengajaran.
Guru harus dapat memilih, mengkombinasikan serta mempraktekkan berbagai cara
penyampaian bahan yang disesuaikan dengan situasi.
e.
Alat
Alat
adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Alat mempunyai fungsi yaitu sebagai perlengkapan, sebagai pembantu mempermudah
usaha pencapaian tujuan, dan alat sebagai tujuan.
f.
Sumber Pelajaran
Sumber
pelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana
pengajaran terdapat atau sumber belajar seseorang. Sedangkan sumber belajar
menurut Mulyasa (2009:159), adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman,
dan keterampilan yang diperlukan.
g.
Evaluasi
Evaluasi menurut Davies
(dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:190), adalah proses sederhana dalam
memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan,
unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan masih banyak yang lain. Hasil dari
evaluasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam meningkatkan kualitas
mengajar maupun kuantitas belajar siswa.
Pengertian Mengajar
Menurut para ahli:
-
(Sanjaya,
2010:96) Mengajar adalah
proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.
-
Sedangkan menurut Sardiman (2001:45), beliau mengatakan bahwa: Mengajar merupakan
suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan untuk berlangsungnya belajar.
-
Mengajar menurut Usman (2001:6) merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan
dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan
proses belajar.
Apa kesimpulan Helly tentang mengajar? Tulis dikomentar yaacchh.
Berikut peran guru dalam proses
pembelajaran menurut Sanjaya (2010:21):
a.
Guru sebagai sumber belajar
Peran
sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Guru
bisa dinilai baik atau tidak hanya dari penguasaan materi pelajaran. Guru dikatakan
baik, manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia
benar-benar berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya.
b.
Guru sebagai fasilitator
Sebagai
fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa
dalam kegiatan proses pembelajaran. Sehingga guru dituntut agar mempunyai
kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.
c.
Guru sebagai pengelola
Sebagai
pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru
dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh
siswa.
d.
Guru sebagai demonstrator
Yang
dimaksud dengan peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk
mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih
mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan.
e.
Guru sebagai pembimbing
Guru
berperan untuk membimbing siswa dalam menemukan berbagai potensi yang dimilikinya
sebagai bekal hidup mereka, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai
manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat.
f.
Guru sebagai motivator
Dalam
proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat
penting. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi
dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.
g.
Guru sebagai evaluator
Sebagai
evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukannya.