- Hello Helly -
Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip belajar menurut Rothwal (1961) :
1. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar dipengaruhi kesiapan
murid, yang dimaksud dengan kesiapan atau readiness ialah
kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu
terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus.
Seseorang siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar
akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah
kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar
yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan
seseorang dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk
suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk
memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
Secara alami anak-anak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan
dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan dihambat
dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak.
3. Prinsip Persepsi
“Seseorang cenderung untuk
percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi”. Persepsi adalah
interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan
caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku
individu. Seseorang guru akan dapat memahami murid-muridnya lebih baik bila ia
peka terhadap bagaimana cara seseorang melihat suatu situasi tertentu.
4. Prinsip Tujuan
“Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para
pelajar pada saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah sasaran khusus yang
hendak dicapai oleh seseorang.
5. Prinsip Perbedaan Individual
“Proses belajar bercorak ragam bagi setiap
orang”. Proses pengajaran seyogianya memperhatikan perbedaan indiviadual dalam
kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang
setinggi-tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkatan sasaran
akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa. Karena itu seorang guru perlu
memperhatikan latar belakang, emosi, dorongan dan kemampuan individu dan
menyesuaikan materi pelajaran dan tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek
tersebut.
6. Prinsip Transfer dan Retensi
“Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan
hasil belajar dalam situasi baru”.
Apa pun yang dipelajari dalam suatu
situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Prosesa tersebut
dikenal dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk
menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan yang
dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam situasi baru.
7. Prinsip Belajar Kognitif
“Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan”.
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar
unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan
masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai
dan berimajinasi merupakan aktivitas mental yang berkaitan dengan proses
belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat
kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.
8. Prinsip Belajar Afektif
“Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia menghubungkan
dirinya dengan pengalaman baru”.
Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam
banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses
belajar afektif meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari
sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu.
9. Proses Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu
mengendalikan aktivitas ragawinya.
Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik. Berkenaan dengan hal
itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
10. Prinsip Evaluasi
Jenis cakupan dan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat
ini dan selanjutnya.
Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji
kemajuan dalam pencapaian tujuan. Penilaian individu terhadap proses belajarnya
dipengaruhi oleh kebebasan untuk menilai. Evaluasi mencakup kesadaran individu mengenai
penampilan, motivasi belajar dan kesiapan untuk belajar. Individu yang
berinteraksi dengan yang lain pada dasarnya ia mengkaji pengalaman belajarnya
dan hal ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan kemampuannya untuk menilai
pengalamannya.
Bagikan
Prinsip Pembelajaran dan Cara Cepat Mengerti Belajar
4/
5
Oleh
Hello Helly